Quote: 
    
1. KITA BUTUH ORANG LAIN 
 
  
 
Setelah dalam Spider-Man 2 Peter malah menuai kebencian dari orang-orang  gara-gara koran Daily Bugle yang mendiskreditkan dia dan menganggapnya  kriminal, kini koran pimpinan Jonah J. Jameson itu mulai ‘bersahabat’  dengannya. Ia kembali dielu-elukan sebagai pahlawan, semua orang  mengidolakan dia. Apalagi ketika Spidey berhasil menyelamatkan Gwen  Stacy, putri komisaris polisi New York, ia dapet penghargaan dan  publisitas yang bikin dia gede kepala! Kesombongannya bikin ia lupa  diri, ia menyakiti hati Mary Jane. Ketika MJ butuh Peter untuk memahami  perasaannya yang hancur gara-gara dipecat dari pekerjaan impiannya,  Peter malah ngomongin hebatnya Spider-Man. Buntutnya, MJ kecewa, marah,  dan hubungan mereka terancam. “ 
Mary Jane mengingatkan Peter, “Kita semua butuh pertolongan orang lain  suatu saat, Peter. Bahkan Spider-Man sekalipun!”. Dan hal itu  dibuktikan, di akhir cerita Spidey butuh ‘pahlawan’ lain untuk menolong  MJ dari ancaman Sandman dan Venom. 
 
2. JANGAN MEMBUKA CELAH BAGI KEJAHATAN 
 
  
 
Sebuah meteor terdampar di bumi, sejenis alien berbentuk cairan hitam  kental mengikuti Peter Parker sampai ke rumah kontrakannya. Alien ini  hanya memperhatikan dan memperhatikan, seperti mencari kesempatan dan  celah. Dan hari itu tiba, Peter diliputi dendam kesumat di hatinya  karena berita pembunuh asli pamannya kabur dari penjara. Dalam suasana  hati penuh benci itulah si Alien merasuki pakaian Spidey-nya, dan  mengubahnya menjadi hitam. Ketika Peter memakainya, ada perasaan ‘enak’  yang ia rasakan. Awalnya, baju Spidey yang sudah berubah warna menjadi  hitam itu bisa dengan mudah dipakai dan dilepas. Ia menjadi brutal,  membunuh, penuh cemburu buta, menyakiti dan penuh kebencian. Ia  ‘membunuh’ Sandman, menyakiti MJ, mengucapkan hal-hal yang gak pantas  pada Harry Osborne dan ia mempermalukan Eddie Brock. Semakin lama  pakaian hitam itu dipakainya, ia menyatu dengan tubuhnya sehingga sulit  dilepaskan! Ia gak lagi bisa mengontrolnya, semua perbuatannya gak bisa  ia kendalikan. Padahal Peter udah menyesali segala perbuatan buruknya.  Jaga hati dari hal-hal yang gak berkenan. Jauhi benci. Ampuni orang yang  bersalah pada kita. Jangan dendam. Soalnya ketika kita membiarkan hati  kita diliputi hal yang negatif, dosa sudah mengintip, mencari kesempatan  dan celah, sama kayak si alien yang nyari celah menunggu hati Peter  penuh benci untuk kemudian ia kuasai.  
 
3. DENDAM 
 
  
 
Peter tergoda untuk membalas dendam, tapi Bibi May menasehatinya dengan  bijak, “Saya kira gak ada alasan untuk kita bergembira atas kematian  orang lain. Pamanmu gak akan mau kamu hidup dengan dendam dalam hatimu  walaupun hanya sedetik. Dendam itu seperti racun. Ia dapat menguasai  kita. Dan sebelum kita menyadarinya, ia sudah membuat kita jadi jahat!”.  Ketika Peter sadar akan kekhilafannya, ia menyesal dan ingin melepaskan  ‘pakaian dosanya’, tapi ternyata ‘pakaian dosa’ itu sudah melekat  dengan tubuhnya dan gak bisa dilepas. Peter lalu  masuk ke sebuah gereja  dan digambarkan ia melepaskannya diri pakaian itu dengan suara lonceng  gereja yang membuat pakaiannya terlepas. 
Di malam yang sama, Eddy Brock dengan membawa hati yang penuh dendam  kesumat pada Peter yang telah mempermalukannya dan merebut pacarnya, dan  dendam mengubahnya menjadi si iblis Venom. “Saya diberikan kekuatan  yang belum pernah saya impikan. Seperti turun untukku dari surga!” ujar  Venom, dia tidak menyadari bahwa kekuatan itu berasal dari ‘neraka’ dan  membawa kematian. 
 
4. KITA PUNYA PILIHAN 
 
  
 
Spider-Man 1-3 selalu menekankan tentang pilihan. Peter menemukan bahwa  pembunuh asli pamannya ternyata masih berkeliaran, tapi ia bisa memilih  untuk membalas dendam atau mengampuni. Eddy Brock dipermalukan oleh  Peter Parker yang mengakibatkan ia dipecat dengan gak hormat, belum lagi  pacarnya diserobot sama Peter, tapi ia bisa memilih untuk memaafkan  atau membalas dendam. Harry Osborne pun demikian, ia memilih untuk  dikuasai amarah dan memburu Spidey demi membalas dendam kematian  ayahnya. Bernard, pelayannya Harry, bilang gini: “Aku telah menyaksikan  bagaimana kegelapan menguasai ayahmu, angkara murka yang harus ia bayar  dengan nyawanya”. Akankah Harry melihat cahaya dan meninggalkan  kegelapan itu?  
 
5.MEMAAFKAN ADALAH KEKUATAN SUPER SEBENARNYA 
 
  
 
Peter pun harus memilih. Di akhir cerita ia memilih yang benar. Ia memilih untuk mengampuni Flint Marko, sang pembunuh pamannya. 
 
Sam Raimi bilang Peter harus merendahkan dirinya, “Peter menganggap  dirinya ‘tak berdosa’ dibanding para penjahat. Makanya kami (Raimi dan  tim) ingin membuat Peter mengerti bahwa hidup itu tidak hitam putih,  kita semua adalah manusia, dia tidak lebih baik dari orang lain. ...dia  harus belajar bahwa diapun gak luput dari dosa, dan sebaliknya, para  ‘penjahat’ itupun punya rasa kemanusiaan. Yang harus kita lakukan adalah  untuk tidak membalas dendam, tapi mengampuni”. Nggak ada penjahat dalam  Spider-Man 3. Semua karakter di dalamnya hanyalah manusia yang mencari  hidup baru, solusi dan pengampunan. Flint Marko (Sandman) terlibat  tindak kriminal karena putus asa mencari biaya untuk pengobatan anaknya,  Peter bilang padanya: “Saya pikir, sudah cukup hukuman untukmu”, ia  ingin Flint memulai hidup barunya. Nasehat yang sama ia bilang juga pada  Eddie Brock, “Jangan menyerah pada angkara, Eddie. Dia hanya membuatmu  jadi penuh kebencian”. 
 
“Apa yang kita punya di dunia ini adalah kasih sayang dari sahabat dan  keluarga kita, dan kenyataan bahwa mereka layak untuk mendapatkan  pengampunan kita” (Peter Parker) 
 
6. PENGORBANAN UNTUK SAHABAT 
 
  
 
Dalam film ini, Harry Osborne-lah yang mewakili teman dalam hal  pengorbanan. Ketika Harry harus masuk rumah sakit, seorang suster memuji  temen-temennya Harry yang baik-baik (Peter dan Mary Jane), dan Harry  bilang begini: “Mereka sahabatku, aku rela mati untuk mereka”. Pada  akhir cerita, Harry mengorbankan dirinya untuk mati terbunuh oleh Venom  untuk melindungi Peter Parker. 
        |    
  |   
0 komentar:
Posting Komentar